teman ipul

Minggu, 09 Desember 2012

para kesatria dalam tanda kutip


aku dan generasi kehidupan yang lain
generasi baru dari barisan pemikir hukum kehidupan
dengan keseharian di ladang peradaban
menanam benih benih harapan aspal yang keras
menyirami tanaman dijalan dengan keringat campur darah
menerjang hingga patah pagar besi berduri
berdiri dibawah panas hingga hujan
berlari dari kejaran dan hantaman
berteriak diatas mimbar hingga terkapar
merasa benar dan membakar setenangan
membakar sunyi kedamaian dengan semangat
melempar batu, kayu dan serapah
demikian jalan para kesatria
para kesatria dalam tanda kutip

satu fatwa, asa itu masih ada
membuat semua pemikir beranjak ke jalan yang panas
berkoar-koar hingga serak 
berjalan panjang hingga lelah kaki nya
saling dorong dengan sesama, hingga patah tangannya
saling tendang mereka hingga luka persaudaraanya
saling tembak mereka hingga mati kehidupannya

disini kehidupan, mulai suram sejak manusia mulai berbicara
lebih keras dari nabinya bertitah
sejak semua mulai lupa siapa maha pintar
tiada lagi kendali kecuali amarah dan nafsu bejatnya
tiada sadar bahwa kebodohan ini
mereka yang punya kendali

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
:)

puisi di atas mengisahkan tentang apa yang terjadi pada para pejuang jalanan, menyarakan kebenaran sekuat yang mereka bisa dengan cara mereka,
para kesatria dalam tanda kutip adalah julukan yang saya sandangkan pada diri saya dan segenap yang melakukan ini, bahwa kita terkadang menggunakan cara yang kita nilai kesatria, namun kesatria ini tak jarang menyakiti sesama dalam perjuangan yang ia anggap menegakkan keadilan.
perlu diketahui bahwa menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara mengetahui masalah sesungguhnya, di bait terakhir saya ungkapkan bahwa semua ini merupakan kesalahan manusia yang telah jauh dari kaidah kebenaran,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar